live premier league malam ini

live premier league malam ini,mj slot,live premier league malam iniJakarta, CNN Indonesia--

Godzilla X Kong: The New Empire memang tidak lebih dari film ramah anak yang dirilis demi mengais cuan waralaba MonsterVerse. Rilisan kelima saga itu bak hanya bermodal keseruan dari pertarungan kaiju, kingkong serta para titan.

Kata sempurna tentu masih jauh untuk layak disematkan kepada Godzilla x Kong: The New Empire. Namun, saya juga tidak bisa benar-benar membenci kelanjutan perjalanan dua raksasa tersebut.

Lihat Juga :
Sinopsis Godzilla x Kong: The New Empire, Dua Monster Lawan Skar King

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagian Bumi yang masih asri dan tak terjamah manusia itu digambarkan dengan visualisasi memanjakan mata. Sutradara Adam Wingard dan sinematografer Ben Seresin sanggup membangun dunia itu dengan imajinasi yang mengesankan.

Begitu pula dengan visual Kong, Godzilla, dan spesies raksasa lain yang ditampilkan dalam cerita. Desain dan efek CGI untuk karakter titan itu nyaris tidak ada cela.

Film Godzilla x Kong: The New Empire tayang pada 29 Maret 2024.Review Godzilla x Kong: The New Empire:Godzilla X Kong: The New Empire memang tidak lebih dari film ramah anak yang dirilis demi mengais cuan waralaba MonsterVerse. (dok. Warner Bros. Pictures)

Godzilla x Kong juga memberikan porsi yang lebih besar bagi Kong. Perjalanan kingkong terakhir dari Skull Island itu dieksekusi sebagai jantung cerita.

Hal itu membantu penonton menjadi kian dekat dan memahami perkembangan karakter Kong. Di sisi lain, Wingard juga mengenalkan karakter kingkong baru yang masih bocah.

Pilihan Redaksi
  • Godzilla dan Kong Mesti Kerja Sama dalam Trailer Baru The New Empire
  • 'King of Monsters' Pecah Telur Piala Oscar Berkat Godzilla Minus One
  • 5 Hal Perlu Diketahui Sebelum Tonton Godzilla x Kong: The New Empire

Kong dan kingkong cilik itu cukup berhasil menciptakan chemistry yang hidup. Beberapa momen kebersamaan mereka juga kerap memicu gelak tawa.

Bahkan, hubungan antara Kong dan kingkong cilik itu terasa lebih membekas dibanding karakter manusia.

Empat sekawan yang terdiri dari Dr. Ilene Andrews (Rebeca Hall), Bernie (Brian Tyree Henry), Trapper (Dan Stevens), serta Jia (Kaylee Hottle) gagal menciptakan chemistry yang apik sepanjang petualangan.

Interaksi keempat karakter itu bahkan nyaris hambar dan sama-sama gagal ketika membangun momen yang emosional maupun penuh kelakar. Brian Tyree Henry bak menjadi satu-satunya aktor yang bisa tetap cemerlang di tengah kehambaran tersebut.

Kekurangan itu juga membuat saya merindukan karakter lama yang tak lagi bergabung dalam Godzilla x Kong. Film ini mungkin saja bisa lebih hidup jika Alexander Skarsgard hingga Millie Bobby Brown masih bergabung.

Lanjut ke sebelah..

Keputusan Wingard memusatkan cerita kepada Kong juga menghasilkan dampak lain, yakni jatah layar bagi Godzilla yang begitu irit. Kaiju ikonis itu bagaikan tersingkir dari filmnya sendiri karena beberapa kali hanya muncul sekilas.

Godzilla hanya digambarkan berpindah dari tempat ke tempat lain untuk mencari sumber daya nuklir, sesekali terlihat bertarung secara singkat, lalu baru banyak muncul di babak terakhir cerita.

Lihat Juga :
Review Film: Ghostbusters Frozen Empire

Sejujurnya, saya merasa seperti dikelabui gara-gara kemunculan Godzilla yang sedikit. Kekecewaan itu untungnya agak terobati saat Godzilla dan Kong bersatu untuk melawan Skar King.

Pertarungan final itu diarahkan dengan apik oleh Wingard. Ia mengembangkan imajinasinya terhadap Hollow Earth, sehingga dunia itu menjadi arena bertarung yang mewah.

Namun, saya kurang puas dengan Skar King yang terlalu lemah untuk menjadi villain. Karakter itu tidak memberikan ancaman yang nyata karena hanya bergantung kepada titan pembeku bernama Shimo.

Desain karakter Skar King yang kurang kejam dan membahayakan membuat dirinya mudah untuk dikalahkan ketika Godzilla dan Kong bersatu. Skar King juga masih kalah berkesan daripada King Ghidorah atau Mechagodzilla, villain terdahulu.

Film Godzilla x Kong: The New Empire tayang pada 29 Maret 2024.Review  Godzilla x Kong: The New Empire: Godzilla x Kong benar-benar tidak menaruh banyak perhatian kepada skenario.: (dok. Warner Bros. Pictures)

Kesan biasa saja itu semakin terbukti saat menyoroti penulisan cerita. Godzilla x Kong benar-benar tidak menaruh banyak perhatian kepada skenario.

Pilihan Redaksi
  • Review Film: The Zone of Interest
  • Review Film: Exhuma
  • Review Film: 24 Jam Bersama Gaspar
  • Review Film: Anyone But You

Setengah pertama film itu berjalan dengan tempo yang lambat. Tak ada upaya membangun eskalasi cerita menuju konflik yang intens, sehingga berlalu dengan nyaris membosankan.

Terry Rossio, Simon Barrett, serta Jeremy Slater memecah cerita menjadi tiga bagian untuk Kong, Godzilla, dan Dr. Andrews dkk. Penulis juga tak merawat keterkaitan cerita agar penonton tetap dibuat penasaran.

Ketiga subplot itu melaju terpencar, lalu secara ajaib saling terhubung di sepertiga akhir cerita. Keterkaitan itu baru memberi titik terang sehingga cerita dapat lebih dinikmati.

Pada akhirnya, Godzilla x Kong: The New Empire memang seperti dikemas untuk fan service bagi pencinta waralaba MonsterVerse atau pencinta kaiju.

Satu lagi kalangan yang akan begitu menyukai film ini adalah anak-anak, sehingga Godzilla x Kong patut menjadi opsi terbaik untuk ditonton bersama keluarga.

Godzilla x Kong juga memiliki proyeksi besar untuk menghasilkan pundi-pundi keuntungan di box office. Namun, jika aspek bisnis sedikit disingkirkan, film ini satu kepingan tidak penting dalam saga MonsterVerse.

[Gambas:Youtube]



Previous article:klasemen liga belgia divisi 1

Next article:surya168 slot