jituseratus wap
-
2024-10-07 06:20:22 Source:jituseratus wap
Browse(258)
jituseratus wap,bar178 login,jituseratus wap jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Bidang Pengumpulan, H. Rizaludin Kurniawan menekankan pentingnya profesionalisme amil dalam mengelola zakat di era revolusi industri 4.0. Amil, sebagai pengelola zakat, dituntut untuk terus berinovasi agar mampu bersaing dan beradaptasi dengan perubahan teknologi, seperti penggunaan Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan big data. Rizaludin menyampaikan bahwa teknologi digital dapat meningkatkan efisiensi dalam pengumpulan, distribusi, dan pelaporan zakat. Dia menyampaikan hal tersebut dalam Studium General bertema "Manajemen Dakwah dan Peluang Profesi Pengelola Zakat di Indonesia" di UIN Jakarta, belum lama ini. "Amil juga harus menjadi agen kreatif-inovatif dalam memetakan permasalahan zakat dan menemukan solusi yang cerdas," ujar Rizaludin. Amil, tambahnya, berperan strategis dalam menyadarkan masyarakat untuk berzakat serta mengubah mustahik (penerima zakat) menjadi muzaki (pemberi zakat). Dengan potensi zakat nasional yang mencapai Rp 327 triliun per tahun, Rizaludin melihat masa depan cerah bagi profesi amil. Sinergi antara BAZNAS, LAZ, UPZ, serta dukungan dari pemerintah dan masyarakat menjadi kunci untuk mengoptimalkan potensi tersebut.Pentingnya Pengelolaan Zakat yang Profesional di Era Revolusi Industri 4.0
Jumat, 13 September 2024 – 09:17 WIB BAZNAS menekankan pentingnya pengelolaan zakat profesional di era revolusi industri 4.0. Foto: Baznas
Previous article:server dubai slot
Next article:social turnamen pragmatic play
Related reading
- ● kakekqq pkv
- ● erek mimpi naik motor
- ● matahitam live
- ● langkah curang slot
- ● kantor polisi 2d togel
- ● kingbet login
- ● mega389 login
- ● nama warna ungu
- ● togel 7star hari ini
- ● atiral hk
- ● top up higgs domino 5m pakai pulsa indosat
- ● ciri ciri bangun persegi panjang
- ● cuan 303 slot login
- ● aquarium di pangandaran
- ● pelaksanaan prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran yang kontekstual