statistik phil foden
-
2024-10-09 20:29:53 Source:statistik phil foden
Browse(548)
statistik phil foden,mimpi 88 slot,statistik phil foden jpnn.com - ISTANBUL– Pemerintah Turki harus memilih masuk Uni Eropa (UE) atau menerapkan hukuman mati kepada para terduga kudeta. Ankara tidak bisa memilih keduanya. Sebab, UE bakal menolak keinginan Turki untuk bergabung jika negara itu kembali menerapkan hukuman mati. Padahal, negara yang dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan tersebut ingin sekali menjadi anggota UE. ”Biar saya pertegas, tidak ada negara yang bisa menjadi anggota UE jika memberlakukan hukuman mati,” tegas Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Federica Mogherini kemarin (18/7). Wacana penerapan kembali hukuman mati dilontarkan oleh Erdogan sehari sebelumnya, saat berpidato di hadapan pendukungnya. Hukuman mati memang sebelumnya ada di Turki. Namun, sejak 1984, tidak ada pelaku kejahatan yang dieksekusi. Saat Turki menyatakan keinginan untuk bergabung dengan UE pada 2004, hukuman itu dihapus. Saat Turki diguncang kudeta, banyak pihak yang bersimpati dan mendukung Erdogan untuk mengungkap semuanya. Namun, begitu Turki melakukan operasi bersih-bersih pascakudeta, banyak pihak yang khawatir. Sebab, ada kemungkinan momen itu digunakan Erdogan untuk menyingkirkan lawan-lawan politiknya. Bukan hanya penangkapan masif itu yang membuat banyak pihak khawatir. Foto-foto perlakuan kurang manusiawi terhadap para terduga kudeta tersebut juga beredar luas. Termasuk di antaranya foto puluhan orang yang dikumpulkan di kandang kuda dengan hanya mengenakan boxer plus tangan diikat. ”Kami salah satu yang menegaskan bahwa aturan hukum yang ada saat ini di negara tersebut harus dilindungi,” tegas Mogherini. Menteri luar negeri negara-negara anggota UE kemarin bertemu di Brussels. Mayoritas yang mereka bahas adalah kudeta di Turki. Beberapa petinggi UE menduga Erdogan sudah menyiapkan daftar orang-orang yang akan ditangkap sebelum kudeta berlangsung. Heran, Daftar Orang yang Ditangkap Ada Sesaat Setelah Kudeta
Selasa, 19 Juli 2016 – 08:12 WIB Recep Tayyip Erdogan. Foto: AFP
Previous article:penerjemah indonesia ke arab
Next article:garuda 4d
Related reading
- ● cash recycle machine adalah
- ● warna thistle adalah
- ● the first slam dunk sub indo rebahin
- ● rekap hk 2020
- ● budiman rojokoyo hari ini
- ● agen toto88 win
- ● pertandingan tim nasional sepak bola senegal
- ● prada 555
- ● arti angka dalam shio
- ● erek erek ikan dorang
- ● hasil pakong hari ini
- ● sapi metal
- ● akun pro myanmar terbaik dan terpercaya
- ● statistik didier drogba
- ● situstoto org