liga j2 jepang
-
2024-10-08 13:17:57 Source:liga j2 jepang
Browse(14275)
liga j2 jepang,jadwal indonesia vs malaysia aff 2023,liga j2 jepang KLATEN, KOMPAS.com- Toyota Avanza menjadi mobil andalan masyarakat Indonesia. Sejak pertama kali mengaspal di Tanah Air pada 2003, mobil ini sudah mendapatkan sambutan baik oleh konsumen. Sampai saat ini, Avanza sudah banyak mengalami pembaruan. Khusus bagian sistem kemudi juga terdapat dua jenis yakni hydraulic power steering (HPS), lansiran 2003 sampai 2011, dan electronic power steering (EPS), lansiran 2011 akhir sampai saat ini. Kedua jenis sistem kemudi ini memiliki karakter berbeda, serta memiliki kelemahan dan keunggulan masing-masing. Baca juga: Daftar 10 Mobil Terlaris Agustus 2024, Sigra Juara Avanza Membuntuti Elin Estanto, Pemilik Bengkel GK Auto Service Gunung Kidul mengatakan mobil dengan sistem EPS lebih minim perawatan, namun rack steer tidak seawet tipe HPS. “Pada area pertautan rack dan pinion tipe HPS lebih minim gesekan, dibandingkan yang EPS, hal ini bisa terjadi lantaran beban beratnya diambil alih oleh tabung fluida dan piston pada poros rack,” ucap Elin kepada Kompas.com, belum lama ini. Sementara pada sistem EPS, menurut Elin, gaya gesek di area pertautan rack dan pinion cukup besar. Sehingga, komponen ini lebih cepat aus. “Persinggungan rack dan pinion pada HPS hanya sebagai penentu arah, bukan menjadi area penerima beban sehingga gaya geseknya lebih kecil,” ucap Elin. Baca juga: Toyota Starlet Kotak Mau Pakai Power Steering, Bisa Comot Soluna mobildijual.id Tampilan ruang kemudi Avanza 2015 Selain area persinggungan rack dan pinion, menurut Elin, sistem HPS juga baik dalam meredam getaran dari permukaan jalan sehingga lebih jarang menimbulkan bunyi atau mengalami oblak. “Adanya oli yang mengelilingi poros rack dan beberapa seal membuatnya lebih baik meredam getaran, maka dari itu tidak masalah kualitas bushingnya dibikin lebih keras dan awet,” ucap Elin. Berbeda dengan sistem EPS, Elin mengatakan, seiring pemakaian bushing pada EPS bisa menjadi gepeng, sehingga poros rack tidak terikat dengan sempurna. Baca juga: Sejarah Power Steering, Teknologi yang Membantu Jutaan Pengemudi Astra Daihatsu doc. Ilustrasi rack steer tampak dari kolong mobil Namun, menurut Elin, mobil dengan sistem HPS membutuhkan perawatan lebih yakni dengan memantau kualitas dan volume minyak power steeringnya. “Penyakit sistem HPS ada pada selang dan seal, karena bekerja pada tekanan tinggi, maka seiring pemakaian akan mengalami kebocoran, kurangnya volume minyak akan membuat roda kemudi berat,” ucap Elin.
Previous article:erek-erek 58
Next article:kode alam 12
Related reading
- ● result hk 2020
- ● arti mimpi menangkap kepiting
- ● wulantogel
- ● erek-erek hongkong
- ● login mpo1221
- ● data sgp 2019 2023
- ● mimpi mau sholat
- ● shio mancing ikan
- ● data.kamboja
- ● ronaldinho nomor punggung
- ● belalang masuk rumah menurut islam
- ● chelsea 19
- ● erek erek maling kecil
- ● abjad togel 4d
- ● minta syair hk