pt togel link alternatif

pt togel link alternatif,top5totowap,pt togel link alternatifJakarta, CNN Indonesia--

Suga BTS menjadi artis Korea terbaru yang mengalami perkara mengemudi dalam kondisi mabuk. Ia ditemukan jatuh di jalan saat mengendarai skuter listrik pada Rabu (6/8) dan dibawa ke kantor polisi terdekat.

Usai jalani tes breathalyzer diketahui kadar alkohol dalam darah Suga BTS 0,227 persen atau jauh di atas ambang batas 0,08 persen untuk pencabutan SIM.

Lihat Juga :
Kadar Alkohol Suga BTS Disebut 7 Kali Lewati Ambang Batas

Polisi sedang mengatur jadwal pemanggilan untuk memeriksa musisi yang kini sedang jalani wajib militer itu. Tak hanya itu, Administrasi Tenaga Kerja Militer Kawasan Seoul pada Senin (12/8) juga menerima pengaduan perdata atas Suga BTS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beda dari negara lain, artis-artis Korea Selatan yang terjerat kasus mengemudi sambil mabuk kerap sangat sulit mengembalikan kariernya seperti sedia kala.

Kim Sae-ron adalah satu dari banyak contoh. Banyak adegannya dalam serial terpaksa dihapus supaya proyek itu tetap bisa tayang dan tak kena cancel culturepenonton.

[Gambas:Video CNN]



Hal itu bukan hanya karena artis Korea diharapkan mematuhi standar moral dengan sempurna dalam kehidupan pribadi mereka. Sebaliknya, reaksi orang Korea atas kasus mengemudi dalam keadaan mabuk sangat intens selama dekade terakhir.

Di Korea Selatan, selain tindak pidana kekerasan, mengemudi di bawah pengaruh alkohol (DUI) umumnya dianggap sebagai salah satu pelanggaran terburuk yang dapat dilakukan seorang bintang.

Setelah slogan-slogan, seperti "mengemudi dalam keadaan mabuk adalah pembunuhan" mendapat perhatian. Sehingga, baik artis maupun non-selebriti yang terbukti melakukan tindak pidana tersebut dikutuk sebagai "calon pembunuh."

Selain Kim Sae-ron, artis yang tertangkap karena DUI dalam beberapa tahun terakhir dan mengalami pukulan telak pada citra publik dan hampir mustahil memulihkan popularitas mereka, adalah Lizzy After School dan mantan member AB6IX Lim Young-min.

Lihat Juga :
Kronologi Suga BTS Diperiksa Polisi akibat Mabuk Saat Naik Skuter

Asal mula kritik serius ke pelaku

Menurut kritikus budaya pop Kim Heon-sik, seperti diberitakan Korea JoongAng Daily, titik balik yang mengubah persepsi publik Korea tentang mengemudi dalam keadaan mabuk adalah kecelakaan yang menewaskan Yoon Chang-ho pada 2018.

Yoon Chang-ho yang saat itu sedang menjalani wajib militer, meninggal dunia setelah ditabrak pengemudi mabuk di Busan. Untuk mengenangnya, teman-teman dan keluarga meluncurkan kampanye untuk memperkuat hukuman bagi pengemudi mabuk.

Kampanye itu berujung pada pengesahan Undang-Undang Yoon Chang-ho oleh Majelis Nasional pada akhir 2018.

Pilihan Redaksi
  • Berkasus, Kim Sae-ron dan Shin Hye-sung Dilarang Nongol di KBS
  • Suga BTS Minta Maaf Naik Skuter dalam Kondisi Mabuk: Saya Menyesal

"Di era serba online saat ini, keluarga dan teman korban dapat berbagi informasi dan rekaman kecelakaan, yang menyoroti betapa berbahayanya mengemudi dalam keadaan mabuk," kata Kim Heon-sik.

"Dalam beberapa tahun terakhir, kisah para korban dan kenyataan kecelakaan akibat mengemudi dalam keadaan mabuk dibagikan secara aktif di komunitas daring, media sosial, dan papan petisi Gedung Biru.

Hal itu membantu orang berempati dengan para korban dan menyadari bahwa siapa saja bisa menjadi korban dari mengemudi sambil mabuk, termasuk anggota keluarga mereka.

Kim Heon-sik pun menyakini hal tersebut tertanam dalam benak orang-orang bahwa "mengemudi dalam keadaan mabuk bukan kesalahan pribadi yang kecil, tetapi kejahatan yang dapat menghancurkan kehidupan orang lain."

"Terutama karena kepadatan penduduk Korea yang tinggi, pengemudi mabuk sangat mungkin menabrak pejalan kaki," lanjutnya.

"Hal itu, dikombinasikan dengan budaya Korea yang toleran terhadap konsumsi alkohol berlebihan, telah menyebabkan Korea mengalami banyak kecelakaan di mana pengemudi mabuk menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan properti."

Lanjut ke sebelah...

Perkara memburuk

Insiden yang menjerat Suga BTS pun perlahan memburuk karena tuduhan bahwa agensi dan sang artis disebut coba mengecilkan insiden tersebut dengan dengan menggunakan kata-kata yang menimbulkan pertanyaan dalam permintaan maaf mereka.

Suga dan Big Hit Music mengatakan pada Rabu (6/8) kendaraan yang digunakan adalah skuter listrik berdiri yang dikenal sebagai kickboard di Korea.

Padahal, Suga BTS mengendarai skuter listrik dengan jok saat tertangkap mabuk oleh polisi. Mengendarai skuter listrik dengan jok di Korea Selatan pun telah diatur secara resmi.

Agensi kala itu mengaku tidak tahu bahwa ada peraturan atas kickboard dan skuter listrik berbeda. Mereka meminta maaf dan menyatakan tak pernah berniat menyebarkan informasi palsu atau menyepelekan insiden.

Lihat Juga :
Big Hit Akui dan Minta Maaf Sebar Informasi Salah soal Suga BTS

Aturan di Korea Selatan

Di Korea Selatan, mengemudikan skuter listrik dalam keadaan mabuk, yang memiliki kecepatan maksimum melebihi 25 km/jam (15,5 mph) dan perpindahan yang lebih tinggi, dapat didenda hingga 20 juta won atau penjara hingga lima tahun.

Dalam Undang-Undang Lalu Lintas Jalan juga menetapkan mengemudi dalam keadaan mabuk dengan kadar alkohol 0,2 persen atau lebih mendapatkan hukuman penjara dua hingga lima tahun, atau denda dari 10 juta won hingga 20 juta won.

Hal itu lebih berat dari hukuman penjara antara satu dan dua tahun atau denda mulai dari 5 juta won (US$3.659) hingga 10 juta won, untuk mengemudi dalam keadaan mabuk dengan kadar alkohol dalam darah 0,08 persen atau lebih.

Respons netizen hingga kini pun terbagi. Masih ada yang mempertanyakan validitas persentase kadar alkohol dalam darah Suga, kemudian menyoroti yang dikendarai idolanya adalah skuter listrik, bukan mobil.

Ada pula yang melalui komentar di media sosial menekankan bahwa insiden itu tak memakan korban. Sehingga, mereka menyakini sang idola tak perlu dihukum berat.

[Gambas:Video CNN]



Namun, pengaduan resmi sudah diajukan ke Administrasi Tenaga Kerja Militer Kawasan Seoul pada Senin (12/8). Pengaduan itu meminta pemeriksaan menyeluruh atas Suga BTS, termasuk dugaan pengabaian pekerjaan selama dinas militer.

Pengaduan itu terpisah dari penyelidikan yang hendak dilakukan Kepolisian Yongsan terkait tindakan mengemudi dalam keadaan mabuk yang dilakukan Suga. 

Seruan hukuman lebih berat

Tak hanya itu, perkara Suga BTS pun memicu konflik di kalangan anggota militer sendiri. Bukan karena statusnya sebagai idol Kpop, melainkan tugasnya sebagai pekerja layanan sosial.

Administrasi Tenaga Kerja Militer (MMA) pada Kamis (8/8) menyatakan tidak ada hukuman tambahan yang akan dijatuhkan otoritas militer kepada Suga karena insiden mengemudi dalam keadaan mabuk terjadi di luar jam kerja.

"Pekerja layanan sosial yang dimaksud akan dihukum sesuai dengan undang-undang yang relevan, termasuk Undang-Undang Lalu Lintas Jalan, karena ia tertangkap oleh polisi mengemudi di bawah pengaruh alkohol setelah jam kerja," kata MMA seperti diberitakan Korea Times. 

Pilihan Redaksi
  • Suga BTS Segera Diperiksa Polisi soal Mengemudi Sambil Mabuk
  • Insiden Nyetir sambil Mabuk Suga BTS Diadukan ke Kantor Dinas Militer

Seorang pejabat MMA menjelaskan bahwa peraturan yang mewajibkan perilaku yang baik bagi pekerja layanan sosial hanya berlaku selama jam kerja. Karena insiden Suga terjadi di luar jam kerja, maka itu tidak melanggar peraturan itu.

Akibatnya, selain dari hukuman hukum apa pun yang berasal dari penyelidikan polisi, tidak akan ada tindakan disiplin atau sanksi tambahan dari MMA.

Hal itu bertolak belakang dengan tentara aktif yang tetap mendapat hukuman berat meski terjadi pelanggaran setelah jam kerja atau cuti. Mereka akan tetap diadili di pengadilan militer.

"Jika seorang prajurit yang sedang bertugas aktif melakukan ini, bukankah mereka akan berakhir di barak tahanan militer? Mengapa prajurit yang sedang cuti dihukum seberat itu?" tanya seorang netizen.

"Negara ini tampaknya terobsesi untuk semakin menurunkan moral prajurit yang sedang bertugas aktif," komentar lainnya dalam forum.

Atas dasar itu, sebuah petisi daring publik telah diajukan meminta MMA untuk menjatuhkan hukuman lebih berat kepada Suga, seperti perpanjangan masa tugasnya selama lima hari.

Petisi tersebut diajukan melalui e-People, sebuah platform daring yang dioperasikan oleh Komisi Anti-Korupsi & Hak Sipil.

Previous article:nagamas 88 slot

Next article:ns21 korea