bangrj
-
2024-10-07 21:00:35 Source:bangrj
Browse(9529)
bangrj,erek rumah sakit,bangrj jpnn.com - JAKARTA - Korban kejahatan siber terkait keuangan seperti model klik aplikasi biasanya terjadi pada kaum "kepompong”. Demikian dikatakan pakar keamanan siber dari Perhimpunan Bank-Bank Nasional (Perbanas) Wani Sabu dalam seminar daring di sela-sela kegiatan Jakreatifest 2024 di Jakarta pada Minggu (8/6). Dia menjelaskan, "kepompong" merupakan singkatan dari kepo (ingin tahu berlebihan) dan rempong (ribet atau repot). "Jadi, kalau dapat aplikasi, misalnya, cek paket. Dia langsung 'rempong', siapa yang kirim. Atau dapat undangan, langsung 'siapa yang menikah aduh jangan mantan'. Dia klik," kata Wani Sabu, yang juga ketua Komite Keamanan Siber Perbanas. Hal ini berbeda dengan model penipuan masa lalu seperti "mama minta pulsa". Model klik pun beragam, mulai dari klik aplikasi atau link (tautan) untuk memeriksa kiriman barang dan surat undangan. Wani menjelaskan, sebenarnya uang tak serta merta hilang dari rekening hanya dengan satu kali klik. Dia mengatakan saat seseorang melakukan klik pada satu link, biasanya sistem operasi di ponsel akan memberikan informasi bahwa link atau aplikasi yang akan diklik berbahaya.Kaum Kepompong Rawan jadi Korban Kejahatan Siber Modus Klik Aplikasi
Senin, 10 Juni 2024 – 06:48 WIB Pelaku kejahatan siber modus klik aplikasi. Ilustrasi Foto: Antara
Previous article:rtp ltd toto
Next article:slot ayo788
Related reading
- ● playbok88
- ● kediritoto slot
- ● rtp jamuslot
- ● rtp line togel
- ● gorila 4d
- ● dewidewitoto link alternatif
- ● arti mimpi digigit anjing menurut islam
- ● cara beli chip domino pakai pulsa
- ● claim bonus kebaya4d
- ● angka togel nangka
- ● login arwanatoto
- ● buku mimpi istri sejati
- ● ingat123 login
- ● hasil pertandingan indonesia vs iran
- ● dinas4d claim bonus